SUNSET IN THIRD STREET
-
SAIGAN Ryogei
Komik ini aku baca tepatnya pada pertengahan bulan Februari yang hanya
menyita waktu satu hari. Bukan hal luar biasa juga sih karena komikkan biasanya
bukan buku yang tebal malah cenderung tipis. Namun, kenapa diriku nggak
beranjak dari komik ini karena menurutku ceritanya bagus banget. Aku sih bukan comic-holic gituh, tapi beberapa kali
sempat ngelirik komik ini juga karena cover-nya
lucu (I’m the one who judge something by the cover, kkk). Judulnya itu Sunset on Third Street yang mana pada
bagian covernya menampilkan gambar
tentang kehidupan keluarga (sepertinya). Dan aku suka banget cerita-cerita
jepang baik komik ataupun anime yang ber-genre-kan
kehidupan keluarga.
![]() |
Koleksi pertamaku berawal dari volume 5, kkk |
Komik Sunset on
Third Street yang aku beli ini merupakan chapter 5, sebenarnya ini seri
pertamaku. Sesuai otakku yang kadang mikir secara mundur dan baca novel kadang
dari belakang, wkwkkw. Jadi ceritanya beli chapter 5 baru 4, 3, 2, 1, dorrrr!
Setelah plastik, yang tadinya rapi membungkus komik
yang menampakkan bahwa ia belum pernah dibuka oleh siapapun, aku sobek.
Ternyata ada 19 cerita pilihan editor yang katanya terbaik dan ini di luar
perkiraanku. Sebelumnya aku pikir hanya ada cerita satu keluarga yang akan
dibahas dalam komik ini, namun ternyata ada cerita beberapa keluarga. Meskipun
di luar perkiraanku bukan berarti aku kecewa, tapi sebaliknya. Aku suka banget
kalau ada buku yang berisikan kumpulan-kumpulan cerita yang berarti tingkat
kebosananku tidak akan terganggu.
Diantara kesembilan cerita dalam komik ini aku sangat
menyukai:
1.
Memanjat pohon
Bercerita tentang taro dan jiro ooki yang mana sang
kakak senang sekali memanjat pohon. Saat Jiro menaiki pohon yang tertinggi di
kampungnya. Sang adik sangat ketakutan dan sedih karena setelah menunggu sang kakak
tak kunjung juga dari pohon tersebut. sang adik, Taro, takut jikalau kakaknya
mengalami cerita yang biasanya kakaknya ceritakan di waktu mereka akan tidur.
Taro pun pulang sambil menangis, kemudian mengatakan pada sang ibu untuk
menolong kakaknya yang tak kunjung turun saat menaiki pohon. Sang ibu pun
terkejut dan heran atas apa yang baru saja dibicarakan Taro. Karena itu sangat
tidak mungkin, karena…
(Mohon jangan penasaran!!!)
2.
Bunga Cosmos
Sepasang saudara kembara yang menjalani kehidupan
layaknya saudara kembar. Iya, awalnya mereka selalu saja memiliki kesamaan
seperti baju dan gaya rambut. Namun, setelah mereka dewasa masing-masing
menampakkan perbedaan termasuk mengenai rencana masa depan. Haruko berkeinginan
untuk berkerja setelah ia lulus dari SMA. Berbeda dengan saudara kembarnya,
Akiko, yang berkeinginan untuk mengikuti kursus memasak dan sebagainya sebagai
persiapan untuk menjadi ibu rumah tangga. Kehidupan pun mereka jalani
berdasarkan keputusan mereka masing-masing.
Suatu ketika Haruko bercerita bahwa ia menyukai
seorang pria yang sering ia lihat di stasiun, tetapi ia belum pernah berbicara.
Di waktu yang sama Akiko mengajak Haruko bertemu seorang pria tampan yang
katanya sudah lama menyukai Akiko meskipun Akiko tidak pernah kenal pria itu.
Betapa terkejutnya Haruko bahwa pria yang mengajak kecan Akiko adalah pria yang
sama yang sukai, pria yang ia lihat di stasiun. Haruko pun memendam hal
tersebut dan Akiko akhirnya menikah dengan pria tersebut yang bernama Yukio.
Haruko berpikir mungkinkah Yukio salah sangka bahwa yang Yukio temui di stasiun
itu adalah Haruko bukan Akiko. Bagaimana kelanjutannya? Sangat indah untuk Haruko…
3.
Permen panjang
umur
Ini nih yang paling de bes menurutku, Why? Karena
sukses menembus pertahananku. Aku dibuat mewek dan menutup komik ini sembari
berkata, “komik apa ini? Aku perlu komik
yang lucu yang bisa membuatku terpingkal-pingkal karena tertawa bukan malah
menangis”. Mungkin efeknya bisa berbeda-beda yah terhadap reader yang lain, namun entah terbawa
suasana aku benar-benar berlinang air mata saat membaca ini.
Sebuah keluarga yang terdiri ayah, ibu dan keenam
anaknya. Semua anaknya baik dan pintar kecuali anak kelima yaitu Mitsuro. Susah
di atur, nakal dan ceroboh adalah sifat-sifat Mitsuro. Ia sering dihukum dan dimarahi
oleh ayah maupun kakak-kakaknya. Salah satunya kenakalannya ialah ia tidak
memperdulikan larangan “jangan menginjak semen yang basah”.
Shichigosan yaitu festival untuk memperingati anak
yang berumur 7, 5 dan 3 tahun terpaksa dilewatkan Mitsuro yang saat itu berusia
5 tahun. Kedua orang tuanya memilih untuk memenuhi janji sebagai perantara
perjodohan. Sang kakak yaitu Futaba (anak keempat) berusaha menghibur Mitsuro
dengan pergi ke kuil dan membelikannya permen panjang umur. Mitsuro sangat
senang karena Futaba adalah orang yang paling dekat dan perhatian dengannya.
Mereka berbagi perasaan sebagai anak yang memiliki banyak saudara di mana
tentunya perhatian orang tuanya terbagi dengan saudara mereka yang lain.
Seminggu kemudian, Futaba sangat khawatir karena
Mitsuro tidak pulang-pulang setelah bermain. Futaba mencoba meminta bantuan
pada kakak-kakaknya, namun karena Mitsuro memang sering berbuat onar maka
mereka menggangap ini salah satu keonaran Mitsuro. Tapi sampai malam Mitsuro
tidak pulang juga dan seluruh keluarga berusaha mencarinya. Merekapun sangat
sedih dan masing-masing menyesali atas sikap dan tindakan mereka selama ini
yang tidak terlalu peduli terhadap Mitsuro. Di saat Futaba keluar rumah,
tangisannya semakin keras saat ia melihat jejak kaki dan tangan Mitsuro pada
semen yang telah mongering. Salah satu keonarannya itu adalah kenang-kenangan
terakhir dari Mitsuro. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Mitsuro?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar