Judul : Mencari Alaska
Pengarang : John Green
Tahun : 2015 (Cetakan keenam)
Penerbit : PT GRAMEDIA

Cerita berawal dari Miles Halter yang
memutuskan pergi ke sekolah asrama di Alabama yang merupakan sekolah Ayahnya
dulu. Kata-kata terakhir dari Francois Rabelais yaitu “Aku pergi untuk mencari
Kemungkinan Besar” yang menjadi alasan utama ia pergi ke sekolah Culver Creek. Di
sana ia mengenal orang-orang baru yang pada akhirnya menjadi teman sejati yang
tidak ia dapat dari sekolah sebelumnya. Kolonel atau Chip, Alaska, Takumi dan
Lara adalah teman-teman yang memiliki keunikan masing-masing seperti halnya
Miles. Kolonel dan Alaska terkenal dengan sosok yang sangat jail di sekolah
tersebut, tentunya dibantu oleh Takumi. Keunikan sifat Alaska akhirnya membuat
Miles jatuh cinta. Namun, cinta tersebut tidaklah berjalan dengan manis karena
Alaska sudah memiliki kekasih yang sangat ia cintai, Jake. Alaska juga memiliki
sifat yang buruk, sangat suka merokok dan meminum alcohol.
Berawal dari SERATUS TIGA PULUH ENAM HARI
SEBELUMNYA kita dituntun semakin dekat dan dekat pada hari di mana peristiwa
besar terjadi. Beradasarkan judulnya yaitu Looking for Alaska, mengingatkanku
pada hilangnya Margo dalam novel Paper Town setelah malam pembalasan yang ia
lakukan bersama Q yang pada akhirnya membawa Q dan teman-teman dalam perjalan panjang
mencari Margo. Nach, di sini Alaska bukannya menghilang namun meninggal. Poin inilah
yang membawa Miles, Kolonel, Takumi dan Lara mencari penyebab kematian Alaska.
Penilaian sederhanaku:
Negatif
- Ide cerita atau inti cerita tidak membuatku terkesima karena seringkali saat membaca novel ini malah membayangkan Paper Town. Tokoh utama Miles punya dua sahabat laki-laki yaitu Kolonel dan Takumi seperti Q bersama Radar dan Ben. Tokoh eksentrik yang dicintai tokoh utama yaitu Miles dengan Alaska dan Q dengan Margo. Tokoh wanita yang menghilang setelah melalui moment yang indah dengan tokoh laki-laki utama.
- Jujur sejujurnya, tema kenakalan remaja bukan menjadi baca yang aku sukai. Sedangkan dalam novel ini dipenuhi dengan tingkah laku remaja yang melakukan pelanggaran-pelanggaran yang tentunya tidak baik.
- Maaf, tapi ada bagian yang benar-benar merusak minat bacaku. Saat Alaska meninggal digambarkan situasi seluruh warga sekolah begitu berduka sampai-sampai membangun tempat bermain di tepi danau untuk mengenang Alaska.Yup, kematian Alaska memang tragis tapi aku tdak menemukan alasan yang pantas untuk perlakuan Alaska yang terkesan begitu istimewa. Mungkin Alaska adalah siswa yang cerdas tapi yang sangat jelas digambarkan yaitu kejahilan dan pelanggaran-pelanggaran aturan sekolah yang Ia lakukan. I really don’t like it.
Positif
- Bagaimana John Green mengantar kita pada cerita benar-benar unik dengan menggunakan hitungan hari sebelum dan sesudah peristiwa yang besar terjadi. Hal tersebut membuat kita penasaran.
- Dari sekian banyak hal aku tidak sukai dari novel ini ada hal positif yang sangat bagus buat para remaja. John Green jelas-jelas bukan mengajarkan kita untuk merokok dan meminum alcohol karena jelas-jelas itu bertentangan dengan aturan sekolah. Bahwa kondisi emosional remaja sangatlah rapuh dan itu kita bisa pelajari dari tokoh Alaska. Alaska begitu terkungkung dengan kesalahan-kesalahan masa lalu sehingga ia tidak bisa menyambut masa depan yang mungkin bisa memperbaiki masa lalunya.
Nice
Quotes!!!
Pada suatu saat, seperti halnya plester,
kita harus melepasnya dan memang sakit, tapi kemudian semua berakhir dan kita
lega.
Aku mungkin mati muda, tapi setidaknya aku
akan mati dalam keadaan pintar.
Ya Tuhan, aku tak ingin jadi orang yang
hanya duduk-duduk sambil mengoceh tentang apa yang ingin dia lakukan. Aku akan
langsung melakukannya. Membayangkan masa depan sama saja seperti bernostalgia.
Kau hanya menggunakan masa depan untuk
kabur dari masa sekarang.
Kau hidup untuk metafora yang penuh
kepura-puraan.
…, untuk melihat dunia seperti orang lain melihatnya.
…, tapi beberapa misteri ditakdirkan untuk tak terpecahkan.
… aku akan selalu mencintai Alaska Young, tetanggaku yang rusak,
dengan segenap hatiku yang rusak.
Kita dapat bertahan dari semua hal buruk
itu, karena kita tak dapat dihancurkan bila kita yakin kita tak dapat
dihancurkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar