Le Petit Prince
Antoine De Saint-Exupery
(1943)
“Semua orang dewasa pernah menjadi anak-anak.”
(sekalipun hanya sedikit yang ingat)
![]() |
Dari wikipedia, koleksi Le Petit Prince dalam berbagai bahasa |
Novel yang
dikarang oleh penulis asal perancis yang sangat popular bahkan telah
diterjemahkan dalam beberapa bahasa. Novel ini masuk kategori fable anak-anak
yang penuh teka-teki, sehingga kita perlu renungan yang mendalam saat membaca
novel ini. Sang penulis, Saint-Exupery berpendapat Le Petit Prince adalah sepotong autobiografi – upaya untuk
menangkis masa kini agar bisa terus mengenang dunia kanak-kanak. Mengapa novel
ini sangat laris? Karena selain gaya bahasa yang indah dan tinggi, novel ini
banyak memberikan perenungan bagi orang-orang dewasa serta pelajaran bagi
mereka yaitu anak-anak. Lewat cerita seorang anak yang mengamati dunia dengan
mata naïf dan lugu, Saint-Exupery menyentuh beberapa nilai dan
pengalaman manusia yang paling dasar, seperti kekuasaan, tanggung jawab, dan
cinta.
![]() |
Gambar di ambil dari Le Petit Prince versi movienya |
Cerita
berawal dari seorang pria yang jatuh akibat kerusakan pada pesawatnya. Kemudian
ia bertemu dengan seorang anak kecil, sang pangeran kecil, yang menjadi
temannya selama berada di Gurun Sahara tersebut. Saat bertemu, sang pangeran
meminta sang pria untuk menggambarkannya seekor domba. Begitulah awal mulanya
ia berkenalan dengan Pangeran cilik. Perlu waktu yang lama untuk sang pria
mengenal Pangeran Cilik, karena ia selalu mengajukan pertanyaan namun jarang
menjawab pertanyaan dari sang pria.
Pangeran
cilik berasal dari sebuah planet yang tidak lebih besar dari sebuah rumah.
Pangeran cilik melakukan kunjungan satu per satu planet untuk mencari kesibukan
dan pengalaman. Planet pertama ia bertemu dengan seorang raja, di sana ia
belajar bagaimana seorang raja ingin agar kekuasaannya disanjung. Planet kedua
ia bertemu dengan orang sombong yang menganggap semua orang lain adalah
pengagumnya. Planet ketiga ia bertemu dengan seorang pemabuk yang terus mabuk
tanpa melakukan apa-apa. Planet keempat ia bertemu dengan seorang yang sedang
sibuk menghitung, seorang pengusaha. Planet kelima yaitu planet terkecil di
mana hanya ada pria dengan lentera yang hanyak menghidupkan dan mematikan
lentera. Planet terbesar yaitu planet keenam yang berisi seorang bapak tua,
seorang ahli bumi. Planet
terakhir yang ia kunjungi tidak lain adalah planet
Bumi. Di bumi ia mencari manusia. Di bumilah ia bertemu dengan seekor rubah
yang memberikan ia pelajaran penting bahwa: hanya lewat hati kita melihat
dengan baik. Yang terpenting tidak tampak di mata. Di sinilah ia menemukan
pelajaran apa yang telah ia miliki dan tinggalkan di planetnya sangatlah
berharga.
![]() |
Gambar di ambil dari Le Petit Prince versi movienya. Saat Pangeran Cilik tertemu dengan rubah |
Di sini
aku menyimpulkan dengan pemahamanku bahwa planet-planet yang digambarkan oleh
sang pengarang adalah perwakilan terhadap kehidupan-kehidupan orang dewasa saat
ini. Kehidupan yang menggambarkan pemikiran mereka yang menggerakan tingkah
lakunya. Kita ada baiknya menggunakan imajinasi agar hidup kita tidak terbawa
oleh arus yang membawa kita kekehidupan yang membosankan. Kita perlu warna
untuk mendapat nilai kebahagian.
Untuk lebih
memahami novel ini bisa banget buat kalian baca di Wikipedia supaya lebih memahami
secara mendalam.
Ini
alamatnya --> (https://en.wikipedia.org/wiki/The_Little_Prince)
Menguak teka-teki Le Petit Prince:
- Dalam Le Petit Prince sang pilot terjatuh di Gurun Sahara merupakan pengalaman sendiri dari sang penulis.
- Rumah sang pangeran, "Asteroid B-612", salah satu pesawat terbang Saint-Exupéry yang bernomor seri "A-612".
- Dalam novel tersebut tokoh rubah adalah sahabat New York sang penulis yaitu Silvia Hamilton Reinhardt. Frase yang terkenal yaitu "Kita melihat dengan jelas hanya dengan hati" diyakini merupakan usulan Silvia Hamilton.
- Pohon baobab dimaksudkan untuk mewakili Nazisme mencoba untuk menghancurkan planet.
- Sang mawar, banyak peneliti percaya bahwa merajuk pada istri penulis yang dinikahi pada tahun 1931, Consuelo Suncin ,yang cantik namun temperamental.
- Planet kecil rumah pangeran cilik terinspirasi oleh negara asalnya El Salvador, juga dikenal sebagai "The Land of Volcanoes"
- Perselingkuhan Saint-Exupéry
dan keraguan dari pernikahannya dilambangkan dengan pertemuan pangeran pada bidang
luas mawar selama kunjungannya ke Bumi.
Gambar di ambil dari Le Petit Prince versi movienya. - Karakter pangeran cilik terispirasi pada masa kecil penulis yang dijuluki le Roi-Soleil (Raja Matahari) karena rambut keriting emasnya.
Di sinilah letak kekagumanku pada novel
Le Petit Prince, cerita mendalam dan
menyentuh kehidupan sebenarnya dari sang penulis yang digambarkan dengan ringan
seperti fabel anak-anak. Alih-alih menceritakan dengan gaya orang dewasa,
Saint-exupery lebih memilih menceritakan dengan gaya anak-anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar