Selasa, 08 Maret 2016

Reviewku: WHEN PATTY WENT TO COLLEGE by Jean Webster

WHEN PATTY WENT TO COLLEGE by jean webster
       
    Novel ini berkisah kehidupan Patty bersama teman-temannya di lingkungan kampus dan asrama. Salah satu unsur favorit dalam bacaanku yaitu school and dorm life. Patty, si tokoh utama dalam cerita ini digambarkan sebagai gadis yang cerdas namun nakal atau… sebaliknya yach? Patty rela masuk ruang perawatan untuk menghindari ujian di mana ia tidak terlalu banyak menguasai bahan-bahan ujiannya. Di sana ia bisa beristirahat dan memiliki banyak waktu untuk membaca-baca bahan ujian yang mungkin akan ia ambil pada ujian susulan. Memilih untuk berada di luar daripada pergi ke kapel yang artinya ia sudah melewati jatah bolosnya. Itulah beberapa kejahilan Patty yang sering membuat teman-temannya jengkel namun terhibur dengan tingkah laku Patty yang cerdas, berani namun terlampau nakal.
“Bagaimana kau bisa menikmati hidup jika kau biarkan dirimu menghamba kepada segala jenis aturan sepele?” tanya Patty lesu.

Pada bagian akhir cerita yaitu pada subbab yang berjudul “Patty dan Sang Uskup” di mana Patty sepertinya sadar bahwa ia harus mengakhiri tingkah kekanak-kanakannya. Hal ini terkait dengan masa perkuliahan Patty yang akan berakhir. Iapun harus menjadi seorang wanita dewasa yang bertanggung jawab atas dirinya di dunia luar. Ini kutipan percakapan Patty dengan teman-temannya,
“Aku bertambah tua,” ulang Patty. “Sudah saatnya bagiku berkelakuan baik. …”

Kesimpulan akhir, aku sangat suka dengan novel ini. Novel ini tidak memiliki alur seperti pengenalan, klimaks dan penyelesaian. Namun, ada 16 judul subbab yang memiliki ceritanya sendiri. Subbab-subbab ini seperti garis besar dalam kehidupan perkuliahan Patty, sehingga tidak membuatku bosan. Unsur romansa cinta tidak terlalu banyak dipaparkan di sini (yeah, I like it). Sebagai orang yang menyukai school and dorm life, novel ini sangat memenuhi ekspektasiku. Sebelum mengakhiri review ini, sedikit aku paparkan penjelasan mengenai definisi buku klasik dari http://classiclit.about.com/ yaitu,
Sebuah klasik biasanya mengungkapkan beberapa kualitas artistik-ekspresi kehidupan, kebenaran, dan keindahan.
Sebuah klasik membuat koneksi. Anda dapat belajar klasik dan menemukan pengaruh dari penulis lain dan karya-karya besar sastra lainnya. Tentu saja, ini adalah sebagian terkait dengan daya tarik universal dari klasik. Tapi, klasik juga diinformasikan oleh sejarah ide-ide dan sastra - apakah sadar atau secara khusus bekerja ke plot teks.
             Really work on me!
Ini kalimat-kalimat keren favoritku,
Ingin mencengkram masa kini dan menggengamnya erat. Proses menjadi dewasa ini terasa mengerikan.


Kepribadian adalah tanaman yang tumbuh perlahan dan bibitnya harus disemai sejak dini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar